De Toeng: Misteri Ayunan Nenek 2021 SUBTITLE INDONESIA | FILM HORROR Movieprem

0 Comments

De Toeng: Misteri Ayunan Nenek SUBTITLE INDONESIA Film Moviepremi – sinopsis – Dr Zaldy dan keluarganya tiba di desa terpencil di Bukit Toeng. Kedatangannya disambut hangat oleh penduduk desa. Namun kehadiran Zaldy diikuti oleh teror seorang nenek. Jakarta- Sulawesi Selatan mempunyai banyak sekali sisi dari nilai budaya dan kearifan lokal yang menarik. Turatea Pictures milik Asmin Amin seorang budayawan dan politisi Makasar menggandeng Kartika Waode Sari dan Sean Hasyim untuk membuat film cerita horor De Toeng Misteri Ayunan Nenek. Sean Hasyim merupakan peran utama dalam film ini dan sudah pernah bermain di Ketika Cinta Bertasbih (2009), Air Mata Terakhir Bunda (2013) dan Genteng-Ganteng Serigala ( 2015) memerankan dokter keturunan Makassar, yang baru ditugaskan ke Jeneponto.

De Toeng berlatar belakang mitos bukit Toeng (Ayunan), sekitar 90 Km sebelah timur kota Makassar dan fakta menarik bahwa De Toeng adalah film yang 90 persen syutingnya di Jeneponto. Dari sekitar 26 pemain, dan puluhan pemain figuran asal Jeneponto, para pemain pendukung utama dari Makassar. Bayu Pamungkas selaku sutradara film De Toeng misteri ayunan nenek mengatakan ;“Ini thriller horor yang tak ada darah, tak ada hantu atau pocong gentayangan. Ini murni mengangkat budaya dan cerita rakyat di Jeneponto,” ujar Bayu lewat press list yang dikirim ke redaksi, selasa(09/02/2020). Ada keterlibatan budayawan dan politisi Asmin Amin yang memang kelahiran Jeneponto, ia berperan sebagai Karaeng Ledeng, tokoh pemilik rumah dan lahan di bukit Toeng, ungkap Bayu.

Bukit Toeng terletak di Kampung Tanetea, Kelurahan Bontorannu, Kecamatan Bangkala, sekitar 30 km sebelah barat kota kabupaten Jeneponto. Rumah yang akan dipakai sebagai lokasi syuting di bukit Toeng adalah villa milik wakil bupati Jeneponto, Mulyadi Mustamu. Di daerah ini, ada mitos seorang nenek baik hati, yang sering mendendangkan lagu pengantar tidur kepada anak dan cucunya di ayunan. Bayu lugas menerangkan bahwa SulSeL punya banyak sisi budaya dan kearifan lokal yang menarik di angkat ke layar lebar. “Saya ingin memperkenalkan horror yang bertutur dari cerita kuat sehingga saya menghindari adegan yang tiba-tiba apalagi suara keras yang mengagetkan dan justeru noise. Saya ingin ketakutan itu merambat pelan dan perlahan dengan imajinasi penonton berada pada titik adegan yang dituju sehingga suasana tegang dan menakutkan karena ceritanya,” jelasnya mantap. Kisah yang menarik. Ya sudah ditonton saja langsung di Moviepremi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts